Hari bersejarah yang totally mengubah hidupku.
Aku bersiap-siap di rumah, mandi dan berganti pakaian. Bagaimana aku tidak bahagia apabila hari ini aku akan ke rumah Tuhan. Selesai smua kami mengunci rumah, aku, suamiku, dan adik ku, melangkah masuk ke dalam sebuah mini bus avanza hitam kemudian melaju ke arah Royal Kuningan. Yah itu lah tempat yang kami tuju saat ini, sebuah apartment yang di dalamnya terdapat sebuah gereja, Gereja Generasi Apostolik, GGA, dengan seorang gembala senior Ps Indri Gautama.
Kami melangkah masuk, ada acara ramah tamah di lantai sebelumnya. Hari ini begitu padat, yah karena hari adalah Paskah, hari dimana 2000 tahun yang lalu PutraNya di korban kan di kayu salib. Tak ada yang dapat ku lukiskan dengan kata-kata saat aku melangkah masuk ke dalam auditorium itu. Ia terlihat berbeda dengan gereja pada umumnya. dengan sebuah panggung yg di desain cukup eksentrik, ada band, organ dan gitar, dan sebuah mimbar.
Ah, Tuhan ini kah Rumah Mu? inikah jawaban yang akan Kau berikan kepadaku setelah aku bertanya sekian lama kepadaMu? tapi aku tak melihat ada salib digantung disini. Tapi, prasaan apa ini? ada sebuah dorongan yang membuncah keluar, ada suatu kebahagiaan yang tak bisa dikatakan kenapa, dan ada rasa syukur yang sangat dalam.
Mulai padat, musik mulai mengalun, lagu-lagu pujian dan penyembahan pun mulai di nyanyikan. Ah, aku bahagian, aku bersuka cita, tak pernah ada prasaan ini sebelumnya. Suka cita ini membuatku ingin melompat dan berteriak, tapi aku harus mengontrol diri, karena aku sedang berada di Rumah Mu, hehehe...dan aku tidak ingin orang lain yang melihatku menganggapku gila.
Praise& Worship selesai, aku melihat seorang wanita setengah baya berjalan ke arah panggung. Kemudian dia mulai berdoa, ah Tuhan, siapa dia, kenapa setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya seolah memiliki magnet. Ok, doa selesai, kami semua dipersilahkan duduk. Dia mulai berkotbah, wah wah, tak kusangka, she is so powerful. Dan caranya membawakan kotbah begitu hidup. Dia mengupas smua ayat yang ada di dalam Alkitab. cut..... kotbahan selesai, dia mulai bertanya adakah yang mau menerima Engkau secara langsung? agar sege ra maju ke depan panggung, nama kerennya Altakor. Aku refleks melangkah maju, suami ku jg. Sampai di bawah barisan smua diatur, agar yang lain jg kebagian tempat. Dia mulai berdoa, hei ini bukan pertama kalinya aku mendengar doa ini, tapi kenapa aku masih menangis??? dan oh Tuhan air mata ini tidak mau berhenti. Begitu altakor selesai saat membalik kan badan aku melihat wajah suamiku, dan hei dia juga menangis. oh Tuhan, kejadian malam ini luar biasa....kotbah si Ibu jg sangat luar
biasa,dan kuasa kasih serta jamahan Roh Kudus Mu jg begitu luar biasa. Malam ini Tuhan, telah menjadi malam yang bersejarah buatku, trima kasih Tuhan telah Kau ijinkan aku untuk hadir di sana, untuk bertemu dengan Mu dan mengalami kuasa kasih Mu yang begitu sempurna.
-R-
di
